Sabtu, 05 Juni 2010

APA ADA KEHIDUPAN DI MARS


Apa sebab para ilmuwan begitu getol menyelidiki planet yang satu ini? Banyak yang mempercayai bahwa Mars memiliki sejarah yang mirip dengan Bumi kita. Walaupun di saat ini tidak ditemukan bukti adanya bentuk kehidupan yang paling sederhana sekalipun, namun para ahli masih berharap menemukan jejak kehidupan yang diperkirakan pernah ada di Mars di kurun waktu lampau.

Harapan ini kiranya tidak berlebihan mengingat berbagai analisis terhadap hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa suatu saat di masa lampau, Mars pernah memiliki iklim yang cukup 'kondusif' untuk berkembangnya suatu bentuk kehidupan. Saat itu, jauh sebelum planet itu kemudian berevolusi menjadi padang pasir merah yang kerontang seperti kala ini, Mars diperkirakan menyimpan cadangan air dalam bentuk cair sehingga mikroba atau bentuk kehidupan lain yang lebih maju dapat hidup

Belum lagi hasil pengamatan selama ini yang mengundang berbagai interpretasi yang mengarah kepada adanya suatu bentuk kehidupan cerdas disana. Contoh yang paling terkenal adalah laporan mengenai adanya "saluran" di permukaan Mars yang diduga dibangun oleh mahluk cerdas dan berperadaban. Saluran ini pertama kali dilaporkan oleh Giovanni Schiaparelli, seorang ahli Astronomi berkebangsaan Italia ketika planet tersebut berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi di tahun 1877. Ia menamakannya canali, dari bahasa Italia yang berarti "saluran". Sebenarnya, ia tidak mempercayai bahwa saluran itu adalah buatan mahluk cerdas, tetapi kemudian laporan penelitiannya diterjemahkan secara kurang tepat dalam bahasa Inggris sehingga timbul kesan demikian.

Laporan ini 'menggelitik' Percival Lowell, seorang Astronom Amerika. Dalam tahun 1894 ia mendirikan observatorium Lowell di Arizona guna mempelajari Mars. Dari sana ia berhasil memetakan "saluran" yang ia lihat melalui teleskopnya. Namun demikian, penelitian dengan peralatan modern kelak membuktikan bahwa "saluran" yang dimaksud sebenarnya tidak ada. Besar kemungkinan bahwa kesan adanya saluran air di Mars sebenarnya berasal dari gejala optik akibat kikiran lensa teleskop yang kurang halus.

Contoh lain adalah gambar dari wahana antariksa Mariner yang diluncurkan NASA untuk memetakan permukaan Mars pada sekitar dasawarsa 1970-an. Saat itu, Mariner mengirimkan citra sebuah bukit yang dari atas kelihatan seperti wajah Manusia. Karuan saja ini ditafsirkan sebagai karya mahluk cerdas yang suatu saat pernah menghuni planet ini. Namun pengamatan dengan wahana yang lebih canggih pada akhir periode 1990-an menunjukkan bahwa gambaran wajah itu sebenarnya tidak ada. Citra wajah itu muncul akibat keterbatasan teknologi pada Mariner yang hanya mampu mengambil gambar dalam resolusi rendah. Pemotretan dengan resolusi yang lebih tinggi serta-merta menghilangkan citra wajah Manusia, berganti dengan sebuah bukit biasa dengan permukaan yang cenderung tidak beraturan.

Petunjuk terakhir datang melalui sebuah meteorid yang diperkirakan berasal dari planet Mars. Meteorid yang ditemukan di Antartika ini ternyata menyimpan fosil dari sebentuk jasad renik. Ini dipandang sebagai bukti terkuat bahwa memang pada suatu saat di masa lampau, planet merah ini pernah menyimpan suatu bentuk kehidupan. Spekulasi lain yang berkembang berasal dari hasil eksperimen yang dilakukan misi Viking pada 1976. Sebagian ilmuwan berpendapat bahwa data yang dikirim oleh Viking sebenarnya sudah mengarah kepada petunjuk adanya bentuk kehidupan di permukaan planet tersebut, namun karena keterbatasan tingkat pengetahuan kala itu menyebabkan para ilmuwan masih belum berani menarik kesimpulan ke arah itu.

2 komentar:

  1. selain di bumi apakah ada manusia yg hidup di planet lain ??

    BalasHapus
  2. kamu dah tau belum kalo ternyata permukaan mars itu ga merah........itu cuma rekayasa nasa aja

    BalasHapus