Rabu, 03 Februari 2010

CERPENKU


JANJI ITU AKU BAWA SAMPAI MATI

Ketika gadis kecil itu membuka pintu kamar ibunya, ia hanya meliahat badan ibunya yang berbaring tak berdaya ditempat tidur
“ibu, ibu, ibu... ibu kenapa??”, Tika bertanya dengan nada kuwatir.
“Tika, ibu tidak apa-apa sayang, oh ya ini kucing untuk kamu, jaga dan rawat baik-baik ya, jjjaa..ngggg..ngan... sssaaam...mmmppp...pai.. sssse....de...tik pun... kkkaa...amu..mu.. mmmeee...ning...ggggalllll...kkkkaaaannya”, kata ibu dengan suara terbata-bata.
Ibu Tika memberikan seekor kucing lucu untuknya. Seekor kucing yang sangat disayangi ibunya, seekor kucing yang selalu ada kemana pun ibu Tika pergi.
“Ibu...ibu..ibu...jangan tinggalin Tika sendirian”, Teriak Tika, yang diselingi tangisan.
Ya, sejak saat itu Tika hidup sebatang kara. Kehidupan yang keras kini menunggu Tika untuk dihadapi. Seorang gadis kecil yang baru berumur 12 tahun kini harus bekerja untuk membiayai hidupnya dan sekolahnya. Bayangkan saja betapa keras hidup Tika sekarang ini, tanpa keluarga dia harus hidup. Dia hanya mempunyai seekor kucing yang telah di wariskan ibunya. Kemana pun Tika pergi kucing tersebut tidak akan perna dia tinggal.
“Pak...boleh saya bekerja disini? Saya sangat butuh pekerjaan untuk makan Pak??”, Tanya Tika pada seorang petani anggur.
“Oleh wae, tetap onok siji syarat, kuwi harus meninggalkan kucing kuwi iku jika kuwi arep kerja, bagaimana setuju?”, tanya balik Petani anggur tersebut.
“Wah...pak maaf saya tidak bisa meninggalkan kucing ini, karena kucing ini adalah amanat dari ibu saya, jadi saya harus bersama dia setiap waktu, saya janji pak, kucing ini tidak akan merepotka bapak kok, saya mohon pak”, pinta Tika pada Petani anggur tersebut
“Yo wis, tapi bener yo, kucing kuwi iki tidak akan ganggu?”, tanya Petani.
“Iya pak, saya janji, makaisih ya pak”, jawab Tika.
Sudah seminggu Tika bekerja di Perkebunan Anggur itu, sedikit demi sedikit dia bisa menambah pemasukan, sehingga dia akan bisa hidup lebih lama lagi. Dan tepat dua minggu Tika bekerja di Perkebunan Anggur tersebut, kucing Tika membuat suatu masalah yang cukup besar, sehingga mau tidak mau Tika harus dikeluarkan dari Perkebunan Anggur tersebut.
Sejak kejadian saat itu banyak warga yang silih berganti membicarakan Tika dan kucingnya. Semula ada warga yang tidak mengenal Tika kini hampir semua orang dikampung tersebut mengenal Tika. Tika bagaikan artis mendadak yang banyak dibicarakan orang, banyak yang orang yang kasihan melihat kehidupan Tika, dan ada juga yang merasa muak melihat Tika, ini diakibatkan oleh kekeras kepalaan Tika yang tidak mau meninggalkan kucingnya barang sedikit pun.
“Hay Tika, tinggalin saja kucing kamu dirumah waktu kamu mau bekerja”, Teriak tetangga Tika.
“Iya, kucing kamu itu hanya bikin hidupmu sial tahu”, Ledek tetangga yang satunya lagi.
“Lagian itu kan Cuma kucing sich, biarin saja dirumah”, Teriak tetangga Tika yang lain.

Mendengar ocehan-ocehan tetangganya yang seperti itu Tika hanya bisa tersenyum kecut dan kembali membelai-belai bulu-bulu halus si kucing itu. Walau udah ratusan bahkan ribuan kali orang yang mengatakan seperti itu, Tika tidak mau melepaskan kucingnya tersebut.
Suatu Tika pergi ke kota, ditengah perjalanan perutnya merasa lapar dan ingin sekali maka nasi uduk diseberang jalan itu. Setelah nasi udunya jadi, Tika menaruh kucing tersebut di sampingnya, dan dia mulai asik memakan nasi uduknya. Tanpa dia sadarai kucingnya tersebut sudah lari ke pinggir jalan, dan setelah selesai makan kucingnya sudah sampai ditengah jalan. Dan ketika Tika sadar bahwa kucingnya sudah berada di tengah jalan raya, Tika melihat ada sebuah Truk yang melaju kencang menuju arah si kucing tersebut, sontak Tika kaget dan berlari untuk menyelamatkan kucingnya.
“BBBbbbrrrraaaaaaaakkkkkkkkk!!!!
Truk tersebut menabrak Tika.
“Ibu aku sudah menjja..lan...k..kkan aaa...am..anat...mu, sa..mmpppaa..iii, akk..aku mmmmaa..ti”, ucap Tika, dan diakhiri dengan hembusan nafasnya yang terakhir.
Selengkapnya...

LIRIK LAGU


JANGAN PERGI
penyanyi: d’Masiv
cipt : Rian d’Masiv


Tak bisa ku terima
Kau tinggalkanku
Saat ku butuh kamu

Apa tak kau rasakan
Betapa hancur
Hidupku tanpa kamu

#
Aku terlanjur..
Terlalu..
Bergantung padamu

Reff:
Jangan pergi
Jangan pergi
Jangan kau pergi
Ku tak ingin sendiri
Ku tak sanggup
Ku tak sanggup
Sungguh tak sanggup
Hidup tanpa cintamu

Kau yang buatku tegar
'Tuk terus bertahan
Jalani hidup ini

Back to #, Reff

Ku tak sanggup
Ku tak sanggup
Sungguh tak sanggup
Hidup tanpa cintamu
Selengkapnya...

PARIWISATA




Daya Tarik Sejarah di Pulau Mutiara Hitam



Hay Sobat, perna gak kalian terpikirkan mau liburan ke wilayah paling timur Indonesia. Yup, Papua… mungkin dalam benak kalian semua berpikir ada apa di Papua itu??? Paling-paling juga hutan belantara yang banyak nyamuknya he…he…he. Jangan salah nilai dulu, walau gitu-gitu potensi wisata di Papua cukup maju loh… apa lagi wisata sejarahnya yang cukup menarik dan pantes buat kalian-kalian yang masih belajar, buat nambah wawasan sejarah tentang Indonesia gitu. Jangan tahunya hanya kerajaan Majapahit dan kawan-kawannya saja, atau pemberontakan G 30 S/PKI doank, coba saja kita tengok sedikit sejarah yang tersimpan di wilayah Indonesia yang paling timur ini.
Sobat untuk membahas sejarah yang terdapat di Papua, Indah sudah memilih akan membahas Monumen Mac Arthur, ada yang perna tahu gak Monumen tersebut??? Atau yang perna denger gitu??? Kalau memang belum tahu mari kita sama-sama belajar mengenai Monumen ini.
Sobat,Monumen Mac Arthur ini terletak di Ifar Gunung, Kabupaten Jayapura. Monumen Mac Arthur didirikan untuk memperingati markas besar Jendral Douglas Mac Arthur ketika memimpin pasukan sekutu, Amerika Serikat menyerang pasukan Jepang saat pecah Perang Dunia II.
Berdasarkan catatan sejarah, Jayapura yang dulunya bernama Hollandia, dijadikan markas pertahanan tentara sekutu untuk menyerbu Kepulauan Admirally dan menetralisir basis pertahanan Jepang di Rabaul, Papua New Guinea (PNG) tahun 1944.
Jayapura dipilih menjadi markas disebabkan memiliki nilai strategis dari segi geografis terhadap tempat-tempat yang menjadi sasaran penyerbuan sekutu. Selain itu, wilayah Jayapura yang berbatasan dengan pantai yang menghubungkannya dengan Samudera Pasifik, sesuai untuk dijadikan basis pertahanan angkatan laut sekutu. Taktik perang yang dirancang sekutu di bawah komando Jendral Mac Arthur dinamakan “Lompat Katak.”
Sementara itu, penempatan markas di Jayapura membuahkan kesuksesan bagi sekutu dengan dibebaskannya New Guinea atau Papua oleh sekutu dari pihak Jepang yang berlangsung kurang dari tiga bulan, yaitu sejak 22 April hingga 30 Juli 1944.
Pada 6 Juni 1944, operasi militer sekutu pimpinan Mac Arthur dinyatakan selesai. Selanjutnya, Hollandia dijadikan sebagai Markas Besar Pasifik Barat Daya, Pusat Angkatan Udara dan Angkatan Darat Sekutu. Menurut Hans, para pengunjung dari manca negara tersebut menaruh perhatian besar pada Monumen Mac Arthur dan sejarah yang melatar belakangi didirikannya tugu tersebut karena keterlibatan pemerintahan negara mereka pada saat Jayapura dijadikan markas sekutu pada Perang Dunia II.
Monumen bersejarah yang letaknya termasuk dalam kompleks Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII/Cenderawasih ini berupa tugu batu persegi lima berwarna kuning dan hitam, yang pada salah satu sisinya terpahat pedang dan anak panah saling menyilang. Dari tempat ini, pemandangan sekitar Kabupaten Jayapura dengan pegunungan dan Danau Sentani menjadi daya tarik tersendiri yang tidak bisa dilewatkan.
Dan perlu sobat ketahui juga bahwa yang berkunjung kesana bukan hanya wisatawan dometik saja, tetapi banyak juga wisatawan mancanegara yang menyempatkan diri untuk berkunjung ke Papua (mungkin ingin tahu kehidupan kakek buyutnya kale yeee). Wisatawan mencanegara ini kebanyakan berasal dari Negara Belanda, Amerika Serikat dan Jepang. Hayo sobat-sobat yang ingin melancong, jangan jauh-jauh ke luar negeri karena wisata-wisata yang ada di Indonesia tidak kalah menariknya kok dengan wisata-wisata di negeri orang. Sekian dulu ya, informasi wisata dari Indah… lain waktu Indah akan membahas tempat-tempat wisata yang lebih menarik yang ada di Negeri Indonesia tercinta kita ini. Bye..bye Sobat
Selengkapnya...